Monday, January 30, 2012

Salju pertama di Angers di tahun 2012

Alhamdulillah akhirnya bisa ngerasain juga bagaimana suasana turunnya salju, megang salju, dan merasakan dinginnya hehehe...Kampungan banget tapi tidak masalah buat saya. Yaa itulah pengalaman saya selama hidup, dari kecil sampai segede ini baru kali ini merasakan bagaimana cuaca musim dingin dan melihat langsung turunnya salju dan memegang salju asli. 




Kejadian ini jarang sekali terjadi di Angers, dan informasi dari teman-teman tidak setiap tahun turun salju sebanyak ini. Dan setelah beberapa tahun, baru kali ini turun salju lagi di kota ini dan agak banyak. Pengalaman yang sudah-sudah, salju biasanya hanya turun sebentar dan cuma sedikit. Kali ini, salju turun agak lama dan lumayan tebal. So...menarik sekali untuk saya. Bersyukur sekali rasanya mempunyai pengalaman ini.

Foto 29/01/2012 jam 17.50

Foto 30/01/2012 jam 12.30

Foto 30/01/2012 jam 20.30

Lumayan....tidak perlu jauh-jauh pergi ke kota lain hanya sekedar untuk melihat salju, pikir saya dalam hati. Tepatnya 30 Januari 2012, tepatnya pagi-pagi jam 07.45 saat saya mau berangkat ke kampus. Yang saya rasakan, udara tidak terlalu dingin tapi koq ada yang jatuh dari atas kecil-kecil dan banyak. Saya pikir awalnya abu, ternyata itu salju. Saat itu keadaan memang masih gelap, jadi wajar kalo saya berpikir itu abu. Saat berangkat saya pikir itu biasa terjadi, karena yang sudah-sudah kita hanya mengalami hujan es sebentar dan siangnyapun hilang kembali.

Tapi kejadian hari ini, di luar dugaan. Sambil mengikuti kuliah, sesekali saya perhatikan ke luar melalui jendela. Dan ternyata semakin siang, salju yang turun ternyata semakin banyak. Semakin lama semakin tebal salju di luar. Well...itu pengalaman pertama kali buat saya melihat dan merasakan salju di sini. Bersyukur tinggal di eropa, dan sempat merasakan kejadian ini.

Video dari kamar 30/1/2012 jam 12.45

Wednesday, January 18, 2012

Anakmu Perkataanmu

Satu lagi artikel tentang mendidik Anak dari motivator favorit saya. Sebenarnya cerita ini sudah pernah saya dengar saat mengikuti diklat wajib pegawai kementerian perhubungan. Saat itu memang secara khusus mengundang motivator Sukses Mulia. Langsung saja, ceritanya seperti berikut ini :

Ada orang tua datang kepada saya dan mengatakan, “Pak anak saya bandel, malas, suka iseng, tidak mau belajar, tidak mau mengaji, bagaimana ya, pak?” Saya tanya balik, “Sejak kapan dia begitu?” Ibu itu menjawab, “Sejak usia lima tahun, pak.” Maka saya langsung berkata, “Nah, berarti sebelumnya dia tidak begitu kan? Kira-kira apa yang membuatnya berubah? Mengapa setelah usianya tujuh tahun malah jadi seperti yang ibu katakan?”

Sangat disayangkan, banyak orang tua yang memberikan “stempel” negatif kepada anaknya. Parahnya lagi “stempel” itu diucapkan dan disebarluaskan ke banyak orang. Ketahuilah, tanpa Anda sadari anak Anda akan menjadi seperti apa yang Anda katakan. Ketika Anda seriang berkata malas kepada anak, otak bawah sadar anak Anda akan terstimuli untuk menjadi malas.

Hati-hatilah ketika Anda berucap, sebab ucapan orang tua bukan hanya sekedar ucapan tetapi sekaligus doa buat anak. Berlatihlah untuk selalu berucap sesuatu yang positif. Bila Anda bermain dengan mereka dan mereka menang katakan, “Hore anak bapak hebat, anak bapak keren deh!”

Sekecil apapun prestasi mereka, berilah tepuk tangan untuk mereka, cium mereka dan bisikan di telinganya, “Bapak bangga sama kamu, nak.” Saat mereka ikut perlombaan dan kalah, jangan cela mereka. Katakan, “Gak apa-apa nak, ini baru pemanasan nanti ikut perlombaan lagi. Ayo, bapak temenin lagi!”

Saya jadi teringat masa kecil saya. Saya pernah dibisiki bapak saya, “Mil, jangan bilang siapa-siapa ya, bapak ngimpi kamu salaman sama Presiden Soeharto. Nanti kalau kamu besar pasti kamu bisa salaman dengan presiden itu.” Bisikan bapak saya itu tenyata bukan hanya sekedar bisikan. Saya selalu berkata dalam hati, “Saya harus jadi orang hebat agar bisa bersalaman dengan presiden.”

Dan 7 Desember 1995 saat peluncuran Gerakan Nasional BMT (Baitul Maal wat Tamwil) di Jakarta saya benar-benar berjabat tangan dengan Presiden Soeharto. Merinding saya ketika itu karena teringat bisikan orang tua saya saat saya masih kecil. Dan bukan hanya dengan Presiden Soeharto, sayapun pernah dan sering bersalaman dengan Presiden BJ. Habibie, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Saya tidak tahu apakah mimpi bapak saya yang ia bisikan kepada saya benar atau tidak. Sayapun tidak mau bertanya kebenarannya, tetapi bisikan itu menjadi salah satu kata-kata sakti atau kata-kata ajaib yang menyemangati hidup saya.

Nah, bisikan positif apa yang sudah pernah Anda ucapkan di telinga Anak Anda?

Nahh sekian artikel ini, semoga bermanfaat....

Monday, January 16, 2012

Nonton Film di kamar..?

Kuliah di sini hampir sama seperti saat sekolah di tingkat SMU. Kuliah dari pagi hingga petang bahkan juga sering sampai malam. Lebih parahnya lagi, hari Sabtu kadang - kadang juga masuk..hadedeh..tapi ya itulah nikmatnya kuliah hehehe...

Kadang dalam hati terlintas pikiran kalau kuliah terus dan mikir materi terus-terusan bisa - bisa jadi stress saya. Nah untuk menghindari itu, biasanya di waktu senggang saya isi dengan beberapa aktivitas di luar kegiatan kampus. Biasanya kalau tidak bersepeda di sekitaran Belle Beille, saya pergi ke centre ville untuk sekedar melihat - lihat suasana kota. Jenuh juga lama - lama kalau cuma itu - itu saja yang dilihat.


Untuk menhilangkan kejenuhan tersebut, biasanya saya main ke Bibliotheque Universitaire ( Perpustakaan Universitas ). Jenuh koq mainnya ke perpustakaan ya ?? Trus ngapain main ke perpustakaan ? Refreshing tentunya....

Sebenarnya tujuan saya ke perpustakaan adalah meminjam VCD atau DVD. Perpustakaan universitas ini selain tempatnya nyaman, koleksi bukunya banyak, juga menyediakan VCD atau DVD bermacam-macam film yang bisa dipinjam dan di bawa pulang. Jangka waktu peminjamannya adalah sekitar satu minggu. Untuk menikmati fasilitas ini, hanya cukup menunjukkan kartu pelajar sudah dapat meminjam dua buah film.


Lumayan untuk hiburan di kamar jika malas bepergian dan juga kalau tidak chatting dengan istri atau telepon keluarga. Kebetulan lokasi perpustakaan universitas ini sangat dekat dengan kamar saya, dan juga jam beroperasinya juga sampai pukul 19.00 jadi sangat membantu saya. Jika jenuh atau bingung mau beraktivitas apa, biasanya saya pinjam film yang saya suka. Koleksi film di perpustakaan jumlahnya banyak, akan tetapi semua adalah film-film yang sudah lama. Tapi lumayanlah bisa ada hiburan di kamar daripada bengong hehehe....





Tuesday, January 10, 2012

Jangan Asramakan Anakmu

Judulnya membuat saya sangat tertarik, apalagi tentang kehidupan anak. Artikel ini memang bukan asli coretan saya pribadi, tapi saya ambil dari artikel seorang inspirator sukses mulia. Mudah-mudahan anda mengenalnya atau mungkin bahkan tidak..oke baiklah namanya adalah Jamil Azzaini, beliulah inilah seorang inspirator yang saya kagumi. 

Naah pada kesempatan ini, salah satu artikelnya membuat hati saya sedikit tersentuh. Jadi apa salahnya kalau saya share kepada pengunjung blog ini. Ceritanya begini ...

Awal mulanya beliau bersilaturahmi ke seorang sahabatnya yang sengaja menuntut ilmu sampai S-3 di Malaysia. Dari hasil silaturahminya tersebut, beliau memperoleh intisari ilmu,"Jangan asramakan anakmu sebelum usianya lebih dari 12 tahun." 

Menurut sahabat beliau, anak-anak di bawah usia 12 tahun gelombang otaknya harus dominan gelombang Alpha. Mereka harus lebih banyak bermain, bergembira, dan belajar dengan cara yang menyenangkan serta sering mendapat pelukan dari orang tuanya. Pilihlah sekolah yang tidak terlalu banyak memberikan PR (pekerjaan rumah). Dan jangan sekali kali anak-anak di bawah 12 tahun dikirim ke Asrama termasuk pesantren sekalipun. Bila Anda lakukan ini, Anda menghancurkan masa depan mereka.

Anak-anak masih mudah depresi menghadapi lingkungannya, dan saat ini terjadi ia harus mendapat pelukan dari orang tuanya. Hal tersebut sejalan dengan riset yang dilakukan University of Bologna di Italia yang menyarankan kita untuk memberikan pelukan pada anak yang sedang mengalami masalah dan depresi.

Menurut hasil riset itu ternyata pelukan lebih efektif ketimbang obat-obat antidepresi. Ini terlihat pada anak-anak yang mengalami depresi dan diberikan obat antidepresan, ternyata mereka memiliki kecenderungan untuk kembali depresi. Hal berbeda terjadi pada anak yang didampingi orangtuanya untuk melalui periode depresi. Bahkan hanya dengan pelukan hangat dari kedua orangtuanya, anak yang mengalami depresi bisa lebih percaya diri untuk menyelesaikan masalah.

Hasil penelitian di Duke University dan University of Adelaide di Australia juga menyatakan bahwa pelukan dan sentuhan bisa memicu perubahan kemiawi otak. Perubahan itu berupa peningkatan kadar inteleukin 10, yakni sejenis molekul di otak yang menghambat efek berbagai jenis narkoba. Dengan kata lain, anak-anak yang sering mendapat pelukan tidak akan mudah terkena narkoba dan hal-hal negatif lainnya.

Niat baik orang tua yang mengirimkan anaknya ke asram atau pesantren sebelum usianya 12 tahun kemungkinan besar akan berdampak buruk bagi pertumbuhan anak itu di masa depan. Boleh jadi ia hebat saat ini, boleh jadi ia telihat gembira saat ini. Tetapi di masa tua peluang menjadi “trouble makernya” sangatlah besar.

Jadi, boleh percaya atau tidak, tapi saran saya jangan coba-coba mengirimkan anak Anda ke asrama sebelum usianya 12 tahun. Seperti pesan iklan obat gosok, “Untuk anak kok coba-coba….”


Thursday, January 5, 2012

Berbagi Pengalaman Studi di Perancis_Part 2

Lanjut lagi informasi tentang pengalaman studi di Perancis. Mudah-mudahan di part yang ke-2 ini bisa memberikan informasi yang lebih banyak lagi. Akan tetapi, di bagian kali ini informasi yang saya berikan lebih spesifik atau lebih tertuju kepada pengalaman saya studi di kota Angers. Tapi tenaaang..jangan khawatir, sebenarnya pada prinsipnya semuanya sama karena sama-sama di Perancis. Ya kalaupun berbeda, pasti tidak akan jauh-jauh.

Kembali ke laptop hehehehe....

Baiklah, tulisan ini akan saya awali dengan kegiatan setelah kita tiba di kota tujuan masing-masing. Apa saja yang perlu kita persiapkan ataupun kita lakukan? Yang perlu kita persiapkan:

A. Logement /Apartemen
Ini hal yang paling utama kita perhatikan. Karena kita belum tahu situasi saat sampai, dan juga kita tidak ada kenalan. Tapi bersyukur kalau ada kenalan yang sudah terlebih dahulu tinggal di kota tujuan kita. Nah pengalaman saya, saya tidak ada kenalan/mahasiswa yang masih tinggal di Angers. Akan tetapi, ada kenalan WNI yang menikah dengan orang Perancis dan menetap di situ. Saat saya sampai di Angers, saya berusaha kontak dengan dia tetapi tidak bisa. Dan ternyata dia sedang pulang ke Indonesia. Nah  kondisi inilah yang harus kita antisipasi. Sebaiknya dalam pengurusan logement ini sebaiknya dalah sehari bisa selesai. Atau usahakan sebisa mungkin kita dapat kunci kamar. Jadi, usahakan datang ke CROUS/CLOUS pada hari kerja minimal sebelum makan siang. Ini dikarenakan setelah dari Clous, pengalaman saya masih harus urus administrasi ke sekretariat Logement. Untuk itu, saat pengurusan logement ini ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, antara lain yaitu:

     1). Di Clous Angers:
  • Assuransi Hebergement (Asuransi Tempat Tinggal)
  • Asuransi Kesehatan kita
     2). Di Sekretariat Logement:

  • Kontrak sewa logement + membayar uang deposit
  • Usahakan sekalian minta Attestation de Residence
  • Pastikan Listrik apakah sudah diaktifkan/belum. Jika tinggal di Residence Universitaire kadang listrik untuk kontrak baru harus menunggu diaktifkan oleh petugas. Dan hal ini biasanya memakan waktu yang lumayan lama.

Selain hal - hal di atas, sebaiknya kontak dengan pihak CROUS/Clous kota tujuan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum kedatangan. Dan minimal seminggu menjelang kedatangan, lakukan komunikasi lagi untuk memastikannya tentang kedatangan kita dan ketersediaan logement untuk kita.

B. Daftar Ulang ke Universitas
Setelah sampai di kota tujuan dan sudah mendapatkan Logement sebaiknya segera persiapkan untuk proses daftar ulang di universitas yang kita tuju. Proses ini penting untuk segera dilaksanakan, dikarenakan jika kita menunda-nunda proses ini, proses pembuat kartu mahasiswa kita juga akan terlambat. Ini akan memberikan dampak negatif untuk kita. Karena, di universitas Angers ini untuk akses internet di kamar dan di kampus menggunakan user login yang didapat setelah proses daftar ulang. So..jangan menunda-nunda untuk proses ini.

C. Buka Rekening di Bank
Tahap selanjutnya setelah logement dan proses daftar ulang sudah dilaksanakan, jangan lupa untuk segera membuka rekening baru di bank. Rekening ini sangat penting untuk kita. Selain sebagai sarana untuk penerimaan dana beasiswa, di Perancis rekening ini seringkali digunakan. RIB (RelevĂ© d'IdentitĂ© Bancaire) inilah yang akan sering kita gunakan. Antara lain, kita gunakan untuk: pinjam sepeda, pasang atau berlangganan telepon dan juga pembayaran listrik jika ingin menggunakan sistem auto debet.
Pembukaan rekening di Angers cukup mudah dan tidak terlalu ribet. Cuma jangan kaget kalau proses sampai kita terima kartu ATM akan lumayan lama. Seingat saya waktu itu, berkas yang digunakan adalah Identitas kita (paspor dan visa) dan copy Attestation de Residence. Mudah memang untuk membuat rekening baru, bahkan kita tidak diharuskan menyetorkan sejumlah uang sebagai setoran awal.

D. Persiapkan Berkas Permohonan Titre de Sejours
Ini hal yang biasanya sering dilupakan oleh mahasiswa asing. Dikarenakan oleh aktivitas akademik yang mungkin sudah dimulai dan juga oleh aktivitas lainnya. Untuk itu, agar tidak lupa sebaiknya sebelum berangkat ke Perancis hendaknya membuat daftar hal - hal yang menjadi prioritas sesampainya di Perancis.
Untuk mendapatkan Titre de Sejours ini, tidaklah cepat. Prosesnya bisa memakan waktu 1-2 bulan untuk menunggu. Ini dikarenakan oleh daftar antrian yang banyak. Berkas permohonan ini dapat kita kirim sendiri melalui jasa pos. Adapun berkas yang kita kirim antara lain:

  • Formulir OFII yang sudah kita isi dan mendapat stempel dari Kedutaan Perancis
  • Foto copy Attestation de BGF
  • Foto copy Paspor, Visa ( menampilkan stempel kedatangan kita)
  • Fotocopy Attestation de Residence
Selain ketiga hal di atas, kita juga harus menyiapkan Timbre senilai 50 euros yang dapat kita beli di Tabac. Saat membeli timbre ini, jangan lupa untuk meminta slip pembeliannya. Nah buat Anda yang tinggal di Angers,  dana untuk membeli timbre ini akan diganti oleh pihak Clous. Oleh karena itu, jaga baik - baik slip pembelian tadi. Setelah berkas kita kirm, tahap berikutnya adalah menunggu untuk mendapatkan surat atau bukti penerimaan dokumen kita dari pihak prefectur, dalam hal ini adalah dari Nantes.

Kiranya sampai di sini dulu sharing informasi dari saya. Semoga informasi tadi memberikan manfaat kepada Anda. Di kesempatan yang akan datang, akan saya berikan pengalaman saya yang lain lagi. See you soon ....hehehe...Terima kasih banyak sudah mampir untuk baca postingan ini.

Sunday, January 1, 2012

Tahun Baru di Paris


Sebenarnya bukan kebiasaan saya dan juga sebenarnya saya malas ikut merayakan tahun baru. Kali ini, saya hanya ingin tahu ramainya seperti apa saat perayaan tahun baru. Akhirnya saya putuskan untuk datang ke Paris pada saat perayaan pergantian tahun.

Agenda ini sudah saya siapkan beberapa minggu sebelumnya. Mulai dari ticket kereta, tempat menginap dan bersama siapa saja saya nanti. Tiba saatnya saya berangkat ke Paris, saya pun berangkat dari Angers tempat tinggal saya pagi - pagi. Setelah menempuh perjalanan 1,5 jam dengan TGV, akhirnya saya sampai di Paris.




Sesampainya saya di Paris saya langsung menghubungi teman-teman yang sudah sampai terlebih dahulu. Dan kamipun menyepakati tempat untuk bertemu. Setelah berkumpul dengan teman-teman, kamipun berkeliling kota Paris bersama. Seperti yang saya duga sebelumnya, bahwa saya setibanya di Paris pasti akan langsung jalan-jalan. Jadi telah saya rencanakan kalau barang yang saya bawa, dibatasi sebisa mungkin. Dan ternyata perkiraan saya benar dan kami lebih banyak berjalan kaki daripada naik metro. Luar biasa capek sebenarnya, jalan jauh dengan membawa tas penuh dengan barang bawaan. Setelah puas berkeliling, akhirnya kami memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu di hotel, dan setelah maghrib kami sepakat untuk jalan lagi.



Setelah sholat maghrib akhirnya kamipun berangkat dari hotel. Sambil menunggu detik-detik pergantian tahun, kami berjalan-jalan lagi melihat keindahan kota Paris di malam hari. Akhirnya waktupun mulai mendekati tengah malam. Kamipun segera menuju ke Menara Eiffel, tempat tujuan utama kami di malam ini. Suasana luar biasa ramai. Banyak sekali orang yang berjalan kaki dan berkumpul di sekitar menara eiffel. Bukan saja warga asli Perancis, tetapi banyak sekali pengunjung dari negara-negara eropa lainnya. Setiap kami berjalan, kamipun mendengar orang-orang yang berbincang dengan bahasa yang beraneka macam.

Malampun semakin larut mendekati detik-detik pergantian tahun. Luar biasa ramai sekali malam itu, mungkin ribuan jumlahnya orang yang berkumpul untuk merayakan pergantian tahun saat itu. Akses jalan menuju ke menara eiffel juga ditutup bagi kendaraan bermotor. Pengalaman pertama kali buat saya melihat acara pergantian tahun di luar negeri.


Tiba saatnya waktu pergantian tahun semakin dekat, akhirnya seluruh pengunjung malam itupun bersorak-sorai. Dan lampu menara Eiffel pun menyala terang. Akan tetapi, ada hal yang membuat kami kecewa. Malam itu kami berharap ada pesta kembang api, tetapi harapan kamipun tidak menjadi kenyataan. Sedih rasanya saat itu, dengan rela berhujan-hujanan dari pagi sampai malam hari tetapi tidak dapat melihat pesta kembang api di menara eiffel. Akhirnya kamipun segera pulang menuju ke hotel.

Naah saat itu, karena sangat ramai kamipun mengalami kesulitan pulang menuju ke penginapan kami. Saat itu para pengunjung yang jumlahnya ribuan mungkin, juga mulai meninggalkan tempat itu. Sesampainya di stasiun metro, ternyata antrian untuk masuk sudah sangat panjang bahkan sampai di luar stasiun. Bahkan sampai terjadi sedikit keributan.

Kamipun akhirnya mencari stasiun lain, dan dengan kondisi lebih sedikit dari stasiun pertama tadi akhirnya kami bisa masuk ke dalam metro. Meskipun berdesak-desakan dan kesulitan untuk keluar kereta, alhamdulillah kami bisa sampai di stasiun dekat hotel kami. Luar biasa letih malam itu.


Keesokan paginya, beberapa teman saya pun kembalai ke kotanya masing - masing. Tinggallah saya berdua dengan seorang teman saya. Untuk mengobati kekecewaan kami, saya usulkan untuk mengunjungi puncak eiffel di awal tahun ini. Akhirnya kami berdua menuju ke sana pagi hari. Kondisi yang sama dengan malam hari, ternyata sesampainya di sana antrian sangat panjang.



Demi mengobati rasa penasaran dan kekecewaan, akhirnya saya putuskan untuk rela antri. Baru kali ini ikut antrian yang sangat panjang dan melelahkan. Setalah 3,5 jam antri berdiri akhirnya kami dapat giliran menaiki lift untuk menuju puncak menara. Luar biasa pemandangan dari puncak menara. Saya dapat melihat penjuru kota Paris. Tidak sia-sia rasanya saya mengantri lama di bawah. 

Alhamdulillah...pengalaman hidup yang sangat berharga untuk saya. Dan akan teringat seumur hidup saya nanti. Terima kasih ya Alloh sudah memberikan nikmat kepada hamba-Mu ini sampai detik ini.